Sumber Daya Manusia dan Seleksi Personalia sangat terkait satu sama lain, di mana topik Seleksi Personalia saat ini lebih penting dari sebelumnya. Statistik mengkonfirmasi kekurangan akut tenaga kerja berkualifikasi di seluruh dunia. Ini adalah fakta: Semakin kompleks teknologi yang kita gunakan, semakin banyak pekerjaan spesialis muncul.
Sebagai contoh sederhana: Sepuluh tahun yang lalu, toko online besar yang sukses bisa dijalankan dengan satu atau dua programmer dan seorang pakar pemasaran dengan pengetahuan dasar SEO. Saat ini, formasi minimum harus terdiri dari 3-4 programmer, seorang Manajer Konten, seorang Penulis, spesialis SEO, seorang Pakar Pemasaran, dan seorang Perancang. Hal ini karena standar kualitas dan persaingan meningkat dari tahun ke tahun, dan hanya yang terbaik yang bisa sukses menjual produk atau layanan.
Dengan demikian, kita kembali ke topik kita. Sebuah perusahaan tidak hanya harus merekrut karyawan yang baik, tetapi salah satu yang terbaik di bidangnya, jika memiliki ambisi untuk mencapai hasil dan bukan hanya mengambil sisa-sisa yang jatuh dari meja persaingan.
Seleksi Personalia: Definisi
Seleksi Personalia adalah proses pemilihan kandidat yang paling cocok untuk posisi terbuka dalam sebuah organisasi. Proses ini melibatkan serangkaian langkah untuk menilai kualifikasi, keterampilan, pengalaman, dan karakteristik personal dari kandidat untuk menentukan kesesuaian mereka dengan persyaratan khusus posisi dan budaya perusahaan.
Dalam kata sederhana, Seleksi Personalia adalah cara di mana sebuah perusahaan menemukan dan memilih orang-orang untuk bekerja. Ini mirip dengan memilih teman, tetapi untuk bisnis. Perusahaan melihat apa yang dapat seseorang lakukan, seberapa baik mereka melakukannya, dan apakah mereka cocok dengan tim. Tujuannya adalah, menemukan karyawan yang tidak hanya menyelesaikan pekerjaan, tetapi juga membuat perusahaan lebih baik. Yang menarik dalam konteks ini adalah Wawasan seorang Headhunter mengenai seleksi kandidat.
Siapa yang Bertanggung Jawab atas Seleksi dan Pencarian Personalia?
Seleksi dan pencarian personalia biasanya dilakukan oleh Departemen Personalia atau Departemen SDM (Sumber Daya Manusia). Departemen ini bertanggung jawab untuk memastikan adanya karyawan yang berkualifikasi untuk perusahaan.
Secara default, karyawan perusahaan tidak selalu memahami persis apa yang dikerjakan oleh departemen ini. Sering kali pendapat yang beredar adalah bahwa di Departemen Personalia bekerja "pantat malas", karena mereka tidak melakukan pekerjaan langsung yang berorientasi pada produksi atau layanan.
Tetapi mari kita pertimbangkan sebuah contoh menggunakan pesawat terbang. Sebuah maskapai penerbangan hanya menghasilkan uang ketika pesawat terbang. Jika pesawat sedang diperbaiki, maskapai penerbangan mengalami kerugian. Sama halnya di sini: Jika Departemen Personalia melakukan pekerjaannya dengan baik secara kualitatif, perusahaan berjalan seperti mesin jam. Selain itu, seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, kualitas tenaga kerja sangat tergantung pada seleksi personalia.
Untuk proses seleksi personalia biasanya terlibat:
- Manajer HR atau Rekruter: melakukan seleksi awal kandidat, mengatur wawancara.
- Kepala Departemen: ikut dalam wawancara, menilai keterampilan teknis kandidat.
- Rekan-rekan masa depan: dapat menghadiri wawancara untuk menilai kompatibilitas tim.
- Manajemen Tingkat Atas: dapat ikut serta dalam tahap pemilihan akhir untuk posisi kunci.
- Direktur: biasanya membuat keputusan akhir untuk posisi maha penting.
Keputusan akhir penyewaan biasanya dibuat secara kolegial, dengan mempertimbangkan pendapat semua pihak yang terlibat dalam proses seleksi, namun kata akhir seringkali berada di tangan atasan langsung calon karyawan tersebut.
Model Klasik Seleksi Personalia
Proses seleksi personalia dimulai dengan Analisis Kebutuhan Perusahaan yang cermat. Manajer HR menyusun profil pekerjaan bersama dengan kepala departemen yang mencakup tidak hanya keterampilan teknis dan pengalaman, namun juga karakteristik personal yang akan berkontribusi pada integrasi sukses kandidat ke dalam tim. Berdasarkan profil ini, strategi rekrutmen dikembangkan, yang meliputi penempatan iklan lowongan kerja di portal kerja, penggunaan jejaring sosial, mengontrak agen perantara kerja, atau mengaktifkan program rekomendasi karyawan.
Fase berikutnya melibatkan Seleksi Awal Kandidat dan melakukan wawancara. Spesialis HR menganalisis resume dan surat lamaran yang diterima dan memilih kandidat yang keterampilan dan pengalamannya paling cocok dengan persyaratan posisi. Kemudian dilakukan wawancara awal, yang juga bisa dilakukan melalui telepon atau video. Tujuan wawancara ini adalah menilai kesesuaian dasar kandidat dengan persyaratan dan minatnya terhadap posisi. Kandidat yang berhasil akan diundang untuk wawancara pribadi yang lebih mendalam, di mana keterampilan teknis, pengalaman, dan karakter pribadi serta sosial mereka dinilai.
Penyesuaian budaya adalah kunci untuk kerjasama jangka panjang dan sukses.
Heiko Mühle
Konsultan PersonaliaFase ketiga - terutama dalam perusahaan besar dan menarik yang menerima banyak lamaran - sering melibatkan berbagai tes dan penilaian. Ini bisa berupa tes spesifik, wawancara studi kasus, Assessment-Center atau tes psikometri. Tujuan dari fase ini adalah untuk mendapatkan evaluasi objektif tentang kemampuan dan potensi kandidat. Seiring dengan itu, pemeriksaan referensi juga dapat dilakukan, di mana Manajer SDM menghubungi mantan atasan atau rekan kerja kandidat untuk mendapatkan informasi tambahan tentang kualitas profesional dan pengalaman kerjanya.
Fase terakhir melibatkan penentuan keputusan, penawaran pekerjaan, dan pengenalan pegawai baru. Berdasarkan semua informasi yang terkumpul, keputusan bersama akan diambil mengenai pemilihan kandidat yang paling cocok. Selanjutnya, negosiasi mengenai ketentuan kerja akan dilakukan, dan jika terjadi kesepakatan, sebuah tawaran pekerjaan resmi akan diajukan. Setelah tawaran diterima, proses pengenalan akan dimulai, yang meliputi pengurusan dokumen yang diperlukan, berkenalan dengan tim, dan pengenalan terhadap posisi tersebut.
Jika kamu berada di sisi lain dari proses seleksi karyawan dan sedang mempersiapkan diri untuk sebuah wawancara kerja, kami memiliki kabar baik untukmu. Kami telah menyiapkan serangkaian artikel yang akan membantumu melewati semua fase seleksi dengan sukses. Di materi ini, kamu akan menemukan tips untuk membuat CV, mempersiapkan diri untuk berbagai jenis wawancara, cara menyajikan diri dengan benar, dan bahkan cara mengatasi stres sebelum pertemuan penting. Kami telah menganalisis pertanyaan umum dari perekrut dan mengusulkan strategi menjawabnya. Selain itu, kami telah membagikan rahasia cara perilaku yang tepat setelah wawancara kerja dan cara bernegosiasi mengenai ketentuan kerja. Seri artikel ini adalah sahabat terpercaya kamu dalam mencari pekerjaan impianmu!
Kesimpulan
Seleksi karyawan adalah proses kompleks dan kritis bagi setiap organisasi. Ini adalah pendekatan strategis untuk memperkuat tim yang dapat menggerakkan perusahaan ke depan.
Sistem seleksi karyawan yang efektif memungkinkan perusahaan menemukan karyawan yang berkualitas, berbagi nilai-nilai organisasi, dan dapat memberikan kontribusi signifikan pada perkembangannya.
Seleksi karyawan adalah proses dua arah. Perusahaan memilih karyawan, dan sekaligus kandidat memilih tempat kerjanya. Oleh karena itu, menciptakan pengalaman positif bagi kandidat dalam semua fase seleksi juga merupakan faktor kunci kesuksesan.
Kami berterima kasih atas waktu yang kamu luangkan untuk menyelami topik penting ini. Kami harap pengetahuan yang kamu peroleh akan membantumu memahami proses di perusahaan dengan lebih baik dan mungkin juga meningkatkan pendekatan seleksi karyawan di organisasimu. Untuk meningkatkan semangatmu, kami telah menyiapkan beberapa kutipan motivasi untukmu. Semoga sukses dalam segala upayamu!
Seleksi Pegawai: Definisi dan Proses
Dari Vitalii Shynakov