Dalam E-Commerce, terdapat banyak mitos dan ketidakjelasan yang dapat menyebabkan Anda salah dalam perencanaan keuangan dan harapan. Banyak pengusaha yang memasuki pasar Dropshipping atau ingin mendirikan merek E-Commerce sendiri sering kali percaya bahwa omset sama dengan keuntungan. Asumsi ini dapat menyebabkan keputusan yang fatal dan menimbulkan masalah serius bagi Anda. Dalam panduan ini, saya akan membahas delusi paling umum yang dapat menghambat Anda dalam E-Commerce dan menunjukkan perhitungan yang realistis untuk keuntungan toko online Anda.
Pengetahuan Utama
Omset saja bukanlah faktor penentu kesuksesan merek Anda. Anda harus menghitung dengan tepat semua biaya yang terkait dengan penjualan. Penting untuk memperhitungkan semua pengeluaran untuk mendapatkan gambaran yang realistis tentang keuntungan Anda. Dalam banyak kasus, dari angka omset yang tinggi, keuntungan yang tersisa sangat sedikit.
Panduan Langkah demi Langkah
1. Memahami Omset dan Keuntungan
Misunderstanding pertama yang harus Anda klarifikasi adalah perbedaan antara omset dan keuntungan. Banyak dari Anda berpikir bahwa ketika seseorang berbicara tentang omset yang tinggi, ini langsung berkorelasi dengan keuntungan yang tinggi. Sebenarnya seringkali hanya omset yang disajikan, dan biaya-biaya berikutnya diabaikan. Penting untuk sadar akan fakta ini agar tidak terperangkap dalam asumsi yang salah.
2. Memperhatikan Angka yang Realistis
Mari kita hitung contoh untuk melihat bagaimana keuntungan sebenarnya berfungsi. Misalnya, Anda memiliki produk yang dijual seharga 100 €. Di sini, pendapatan kotor menjadi kunci. Namun, Anda masih harus mengurangkan pajak penjualan. Di Jerman, ini sebesar 19%. Dengan demikian, dari jumlah asli, hanya tersisa 81 €.
3. Memperhitungkan Biaya Produksi
Di samping pajak penjualan, Anda juga harus memasukkan biaya produksi ke dalam perhitungan Anda. Untuk produk seharga 100 €, banyak pengusaha menghitung sekitar 40% untuk biaya produksi. Artinya, Anda mengeluarkan 40 € untuk produksi. Ini mengurangi keuntungan Anda menjadi 41 €.
4. Biaya Pengemasan dan Pengiriman
Dalam contoh kita, sekarang biaya pengemasan dan pengiriman juga ditambahkan. Misalnya, Anda menghabiskan 3 € untuk kemasan dan 5 € untuk pengiriman. Tambahkan lagi 20 € untuk pemasaran. Mari kita lihat bagaimana pengeluaran ini mempengaruhi keuntungan Anda. Dengan demikian, keuntungan Anda hanya berkurang menjadi 11 €.
5. Menilai Biaya Pemasaran dengan Realistis
Terutama dalam menghitung biaya pemasaran, Anda harus tetap realistis. Misalnya, jika Anda hanya mengeluarkan 10 € untuk pemasaran, keuntungan Anda akan bertambah menjadi 21 €. Besarnya pengeluaran pemasaran bervariasi tergantung pada strategi dan dapat dengan cepat meningkat jika Anda mengambil tindakan tambahan.
6. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Hal yang penting adalah menetapkan harapan yang realistis. Jika Anda hanya tertipu oleh skala omset pesaing, bisa jadi Anda kehilangan kendali atas pengeluaran Anda. Misalnya, jika Anda membuat omset 40.000 €, dalam kebanyakan kasus, kurang dari separuhnya tersisa sebagai keuntungan.
7. Melakukan Perhitungan yang Jujur
Lakukan perhitungan yang jujur, di mana Anda mempertimbangkan semua biaya Anda. Jangan abaikan pengeluaran dan jangan lupakan pajak, biaya pengiriman dan kemasan, serta biaya pemasaran. Dengan begitu, Anda dapat menghindari berakhir dengan keuntungan yang lebih sedikit dari yang Anda harapkan.
8. Kesadaran terhadap Strategi Pemasaran
Pastikan Anda menyadari strategi-strategi yang ingin Anda gunakan untuk pemasaran Anda. Semakin efisien tindakan pemasaran Anda, semakin baik Anda dapat mengontrol biaya-biaya Anda. Oleh karena itu, pilihlah cara-cara yang ekonomis untuk mencapai audiens Anda.
9. Menetapkan Keuntungan sebagai Tolak Ukur
Untuk sukses dalam E-Commerce, alihkan fokus Anda dari omset ke keuntungan. Hindari memuja omset tanpa mempertimbangkan biaya-biaya sebenarnya. Tetapkan tujuan yang realistis yang mempertimbangkan baik pengeluaran Anda maupun keuntungan sesungguhnya.
Ringkasan
Dalam artikel ini, kami telah menjelaskan kesalahpahaman paling umum dalam E-Commerce. Sangat penting untuk melihat keuntungan secara realistis dan memperhatikan berbagai biaya yang terkait dengan penjualan. Dengan perhitungan yang tepat dan pendekatan yang jujur dalam E-Commerce, Anda dapat mengoptimalkan perencanaan keuangan Anda dan dengan demikian menciptakan dasar untuk keberhasilan bisnis yang berkelanjutan.
Pertanyaan Umum
Apa kesalahan persepsi paling umum di E-Commerce?Kesalah persepsi yang paling umum adalah asumsi bahwa pendapatan sama dengan keuntungan dan bahwa tingginya pendapatan secara otomatis berarti juga mencapai keuntungan yang tinggi.
Bagaimana cara menghitung biaya pemasaran saya?Biaya pemasaran sebaiknya dihitung secara realistis dan tepat. Pertimbangkan semua langkah yang Anda ambil untuk menjangkau audiens target Anda.
Bagaimana cara mengoptimalkan margin keuntungan saya di E-Commerce?Dengan memantau semua biaya secara tepat dan berinvestasi secara strategis, Anda dapat mengoptimalkan margin keuntungan Anda di E-Commerce.
Berapa persen dari pendapatan biasanya tersisa sebagai keuntungan?Pada umumnya, kurang dari 50% dari pendapatan tersisa sebagai keuntungan, tergantung pada biaya produk yang bersangkutan.