Analisis nilai bagian sangat menarik dalam banyak industri, terutama saat membandingkan dua kelompok yang berbeda. Dalam panduan ini, kamu akan belajar cara melakukan Uji 2 Sampel (Uji 2-SP) untuk selisih dua nilai bagian di Excel. Uji ini memungkinkan kamu untuk memeriksa apakah nilai bagian dari dua perusahaan yang berbeda terkait persetujuan bahan aktif berbeda secara signifikan.
Temuan Utama
- Uji 2-SP menilai selisih antara dua nilai bagian.
- Kamu dapat menggunakan Excel untuk menghitung parameter statistik penting seperti estimator dan ukuran uji.
- Hasil uji menunjukkan apakah nilai bagian sama atau tidak sama.
Panduan Langkah-demi-Langkah
Pertama-tama, penting untuk mengatur data untuk kedua perusahaan. Kamu harus mencatat jumlah bahan aktif yang disetujui dan tidak disetujui di Excel.
Dalam kasus ini, kami memiliki informasi tentang persetujuan dari Perusahaan A dan B di sel E2 dan E3. Untuk tetap terorganisir, catatlah nilai bagian yang sesuai.
Tujuannya adalah menghitung nilai bagian untuk bahan aktif yang tidak disetujui. Kamu memerlukan ukuran sampel, yang untuk analisis kami adalah 500 untuk Perusahaan A dan 100 untuk Perusahaan B.
Untuk menghitung estimator nilai bagian, kamu harus terlebih dahulu menghitung jumlah jawaban "tidak". Ini dilakukan dengan menggunakan fungsi "Hitung Jika...".
Untuk Perusahaan A, total terdapat 98 jawaban "tidak", yang akan digunakan dalam perhitungan. Terapkan prosedur yang sama untuk Perusahaan B.
Kemudian, hitunglah secara proporsional, memberikan nilai 19,6% untuk Perusahaan A dan 28% untuk Perusahaan B. Sekarang kita memiliki nilai bagian yang diperlukan untuk langkah selanjutnya.
Karena kita sedang berurusan dengan kasus uji parametrik di sini, kamu sekarang harus merumuskan hipotesis secara jelas dan tegas. Hipotesis nol (H0) menyatakan bahwa nilai bagi kedua perusahaan sama, sementara hipotesis alternatif (H1) menyatakan bahwa nilai bagi tidak sama.
Selanjutnya, hitunglah ukuran uji. Masukkan rumus untuk estimator ke dalam Excel. Ini melibatkan hasil dari Perusahaan A dan B serta masing-masing ukuran sampel mereka.
Ukuran uji kemudian dihitung dengan membagi selisih nilai bagian dengan standar deviasi selisih. Rumus ini mungkin terlihat rumit pada awalnya, tetapi dapat diimplementasikan dengan jelas di Excel.
Pastikan semua bahan perhitungan dimasukkan dengan benar ke dalam sel. Jika berhasil, kamu akan mendapatkan ukuran uji pada akhir perhitungan, yang harus dibandingkan dengan nilai kritis (nilai kuantil) sekarang.
Untuk menemukan nilai kuantil, gunakan fungsi distribusi normal standar di Excel. Masukkan nilai Alpha untuk ini. Untuk tes ini, biasanya kita menggunakan nilai Alpha 0,05.
Dengan menghitung nilai kuantil, sekarang kamu bisa membuat keputusan apakah akan menolak atau mempertahankan hipotesis nol. Membandingkan ukuran uji dengan nilai kuantil akan memberikan gambaran apakah hipotesis dapat ditolak atau tidak.
Dalam kasus kami, ukuran uji lebih kecil dari nilai kuantil, yang berarti Anda tidak dapat menolak hipotesis nol. Dengan demikian, nilai proporsi dari perusahaan A dan B dapat dianggap sama.
Ringkasan
Sekarang Anda telah belajar semua langkah yang diperlukan untuk melakukan Uji 2 Sampel untuk perbedaan dua nilai proporsi di Excel. Penggunaan yang benar dari rumus dan fungsi yang sesuai memungkinkan Anda membuat keputusan yang didasarkan pada data statistik.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apa itu Uji 2 Sampel?Uji 2 Sampel membandingkan nilai proporsi dari dua kelompok untuk menentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan.
Bagaimana cara menghitung ukuran uji di Excel?Ukuran uji dihitung dengan membagi perbedaan nilai proporsi oleh standar deviasi perbedaan.
Apa yang harus dilakukan jika ukuran uji lebih kecil dari nilai kuantil?Jika ukuran uji lebih kecil, Anda tidak dapat menolak hipotesis nol, yang berarti nilai proporsi dianggap sama.
Data apa yang diperlukan untuk Uji 2 Sampel?Anda memerlukan jumlah keberhasilan (misalnya, obat yang disetujui) dan ukuran sampel untuk setiap kelompok.
Bagaimana cara menghitung nilai kuantil di Excel untuk uji saya?Gunakan fungsi distribusi normal standar dan masukkan nilai Alpha Anda untuk mendapatkan nilai kuantil.