Pemetaan Cerita Pengguna (Tutorial)

Pemetaan Cerita Pengguna untuk Toko Online: Panduan lengkap

Semua video tutorial Pemetaan Cerita Pengguna (Tutorial)

User Story Mapping merupakan metode yang luar biasa untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan mempertahankan pemahaman atas pengembangan produk perangkat lunak. Teknik ini memungkinkan Anda untuk memvisualisasikan kebutuhan yang kompleks dan memecahnya menjadi langkah-langkah yang dapat dikelola. Dalam panduan ini, Anda akan belajar cara menggunakan User Story Mapping dengan efektif, khususnya dalam konteks sebuah toko online. Mari kita mulai.

Erkenntnisse Utama

  • User Story Mapping membantu dalam menyusun proses pembelian secara jelas.
  • Kebutuhan pengguna menjadi fokus utama dalam seluruh perencanaan.
  • Metode ini dapat diterapkan baik untuk proyek online maupun offline.

Langkah 1: Gambaran Umum Mengenai Aktivitas

Sebelum mulai membuat Peta Cerita Pengguna, Anda harus jelas tentang aktivitas yang krusial bagi pengguna. Dalam contoh toko online kami, Anda akan berurusan dengan dua aktivitas utama: memilih buku dan membeli buku. Aktivitas-aktivitas ini menjadi panduan bagi peta Anda.

Pemetaan Cerita Pengguna untuk toko online: Panduan lengkap

Buatlah gambaran umum yang memvisualisasikan aktivitas-aktivitas ini. Sangat membantu jika menggunakan warna-warna berbeda untuk meningkatkan kejelasan. Di bawah aktivitas-aktivitas utama ini, Anda akan mencantumkan kebutuhan-kebutuhan dan langkah-langkah spesifik yang harus dilalui pengguna.

Langkah 2: Aktivitas Utama dan Detailnya

Pada langkah berikutnya, Anda memecah aktivitas-aktivitas utama menjadi tugas-tugas kecil dan spesifik. Misalnya pada "memilih buku", Anda bisa menambahkan aktivitas "melihat katalog produk" dan "melihat detail buku".

Untuk setiap aktivitas, tambahkan detail seperti saat "melihat katalog produk", Anda bisa memilih kriteria seperti "melihat katalog produk", "menggunakan filter berdasarkan penyusun", dan "mengurutkan berdasarkan harga".

Pemetaan Cerita Pengguna untuk toko online: Panduan lengkap

Disini penting untuk mencakup semua langkah yang mungkin dilakukan oleh seorang pelanggan. Fokusnya adalah mengidentifikasi setiap langkah yang dapat dipikirkan, sehingga nantinya Anda dapat mengevaluasi pentingnya setiap langkah secara individu.

Langkah 3: Mengembangkan Cerita Pengguna

Setelah pemecahan terperinci selesai, Anda akan mulai merumuskan cerita pengguna spesifik untuk setiap aktivitas ini. Cerita Pengguna adalah deskripsi singkat tentang fungsionalitas dari sudut pandang pengguna akhir.

Pada contoh "melihat katalog produk", cerita pengguna bisa berbunyi: "Sebagai pelanggan, saya ingin memfilter berdasarkan kategori untuk dengan cepat menemukan buku yang saya inginkan." Cerita Pengguna lain untuk aktivitas ini bisa mencakup "menampilkan ulasan" dan "mengurutkan berdasarkan produk terbaru".

Tujuan dari ini adalah untuk mempertanyakan asumsi dan hipotesis Anda tentang perilaku pengguna serta menciptakan dasar yang kokoh untuk pengembangan produk.

Langkah 4: Visi Produk dan Analisis Audiens

Poin penting dalam User Story Mapping adalah mendefinisikan visi produk dan mengidentifikasi audiens. Teliti siapa pengguna Anda dan apa kebutuhan serta keinginan mereka dalam konteks platform Anda.

Pertanyaan seperti "Siapa pengguna?" dan "Masalah apa yang dapat diselesaikan?" akan membantu Anda mengembangkan visi yang jelas.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik, Anda harus membuat Personas, yaitu profil pengguna fiktif yang mencerminkan karakteristik audiens Anda. Informasi ini penting untuk keputusan selanjutnya dalam proses User Story Mapping.

Pemetaan Cerita Pengguna untuk Toko Online: Panduan Lengkap

Langkah 5: Prioritasi dan Perencanaan Rilis

Setelah Anda jelas tentang Cerita Pengguna dan visi produk, saatnya untuk memprioritaskan cerita-cerita ini. Pikirkan fungsi-fungsi yang paling mendesak dan mana yang mungkin dapat diimplementasikan dalam tahap lebih lanjut.

Pendekatan yang masuk akal adalah membagi cerita pengguna menjadi Rilis. Rilis 1 mungkin hanya akan mencakup fungsi-fungsi paling dasar, sementara rilis-rilis berikutnya akan mencakup fungsi-fungsi yang lebih kompleks.

Prioritasi ini membantu tim Anda untuk bekerja secara efisien dan fokus pada kebutuhan yang paling mendesak yang akan memberikan manfaat terbesar bagi pengguna.

Pemetaan Cerita Pengguna untuk Toko Online: Panduan lengkap

Langkah 6: Loop Umpan Balik dan Peningkatan Berkelanjutan

Langkah terakhir melibatkan peningkatan dan penyesuaian terus-menerus dari Peta Cerita Pengguna Anda. Pemetaan Cerita Pengguna adalah proses yang dinamis; Anda harus secara teratur meminta umpan balik dari pengguna dan memperbarui peta Anda sesuai.

Dengan mengumpulkan data pengguna dan umpan balik mereka, Anda dapat terus mengoptimalkan fitur yang disediakan dan panduan pengguna.

Pemetaan Cerita Pengguna untuk Toko Online: Panduan Komprehensif

Ringkasan

Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa Pemetaan Cerita Pengguna adalah metode yang sangat baik untuk mendapatkan gambaran terstruktur tentang upaya pengembangan. Dengan merinci langkah-langkah dan memperhitungkan harapan pengguna, Anda dapat memastikan bahwa produk akhir sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dari audiens target Anda.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Bagaimana cara menggunakan Pemetaan Cerita Pengguna untuk toko online?Anda mengidentifikasi aktivitas utama dan membaginya menjadi Cerita Pengguna yang terperinci.

Apa itu Cerita Pengguna?Cerita Pengguna menggambarkan sebuah fungsionalitas dari sudut pandang pengguna.

Bagaimana cara memastikan tim saya memperhitungkan semua fitur penting?Dengan feedback secara teratur dan penyesuaian terus-menerus dari Peta Cerita Pengguna Anda.

Berapa frekuensi pembaruan Peta Cerita Pengguna yang harus dilakukan?Secara berkala, terutama setelah menerima umpan balik dari pengguna atau ketika kondisi pasar berubah.

Mengapa analisis audiens target penting?Ini membantu memahami kebutuhan pengguna dan memprioritaskan fitur-fitur.